Selayang Pandang Pondok Pesantren Putra-Putri Miftahul Huda, Boja - Kendal - Jateng.
SEJARAH
Sekitar tahun 1925-an, Mbah Yai Khudlori Mansur AH (Allahu yarham) memulai perjalanan dalam mempelajari dan menyebarkan ajaran Islam. Beliau pernah berguru kepada beberapa ulama-ulama besar pada masanya, diantaranya Syekhona KH. Khozin (Ponpes Darul Hikam Bendo Pare Kediri) ,Syekhona KH. Munawir Krapyak, Sywkhona Guru Mursyid Thoriqoh Syekh Abdurrohman Mranggen, ayahanda Mbah Yai Muslih (Ponpes Futuhiyyah Mranggen), Beliau juga pernah menimba ilmu dari KH. Bisri Musthofa Rembang, penulis tafsir Al-Quran Al-Ibriz, KH. Abbas Buntet Cirebon, Syekh Kholil Bangkalan, Mbah yai Mad Watu Congol, KH. Raden Ilyas Waliyullah Mojokerto, Kyai Abdul Karim Lirboyo, Sayyid 'Alawi Almaliki, dan beberapa ulama lainnya.
Selain itu, beliau juga pernah mempelajari ilmu Al-Qur'an dan Hadits Sohih Bukhori Muslim dari Syaikhona KH. Hasyim Asyari, pendiri Nahdlatul Ulama (NU).
Berdasarkan keterangan saudara kandungnya dan para santri sepuh (senior) dari majelis ta'lim, beliau kelahiran Jawa Barat (Sunda) pada tahun 1909 M, serta masih memiliki darah keturunan dari Eyang Dalem Ibrahim Cipatik Bandung dan ada yang bercerita bahwa beliau masih keturunan Kesultanan Cirebon.
Selain Guru-Guru di atas, beliau juga pernah berguru kepada Kyai Asyari Kaliwungu, Kyai Musyafa Kaliwungu, Kyai Ahmad Rukyat Kaliwungu dan beberapa ulama lainnya. Oleh karena itu, beliau memiliki sanad keilmuan yang jelas dan mendalam, serta dikenal sebagai seorang Mursyid Thoriqoh dengan kharisma yang luar biasa. Beliau memiliki kemampuan dalam dakwah dan menyebarkan ajaran Islam secara luas.
Atas saran dan nasehat dari para Guru-Guru beliau, Mbah Yai Khudlori Mansur ditugaskan untuk berdakwah di daerah Boja dan sekitarnya. Pada masa itu, daerah tersebut masih awam dalam hal agama (dikenal dengan istilah "abangan") dan dianggap angker.
Dan pada kisaran tahun 1930-an, Mbah Yai Khudlori Mansur berdakwah menyebarkan ilmu di daerah boja dan sekitarnya, dengan merintis dan mendirikan Majelis Ta'lim yang mengajarkan Ahlussunah Waljama'ah, Tafsir Al-Quran, serta Thoriqoh Naqsabandiyyah. Pengajiannya menarik ribuan jamaah dari berbagai kalangan, mulai dari masyarakat awam, para kyai, hingga pejabat dari Boja, Limbangan, Singorojo, maupun luar daerah hingga sampai akhir hayat beliau pada tahun 1989 M.
Beliau dimakamkan di pemakaman Sedapu sebelah selatan, berdekatan dengan makam Kyai Boja (lurah Boja pertama)
Seiring perkembangan dakwah Majlis Ta'lim dan Thoriqoh yang diasuh oleh KH. Khudlori Mansur, atas permintaan jamaah dan masyarakat, didirikanlah Asrama Pondok Pesantren agar bisa menampung para santri yang ingin mukim (menginap/tinggal/tidak pulang). Pada tahun 1969, bersama dengan KH. Hasyim Masduqi AH, seorang santri 'abdi kinasih' beliau yang alim dan ahli Al-Quran yang pernah belajar dari berbagai ulama.
KH. Hasyim Masduqi AH kelahiran Kesugihan Cilacap, beliau pernah menimba ilmu ke berbagai Masyayekh, ulama-ulama, diantaranya
- KH. Arwani Amin AH dari kudus,
- KH. Abdul Karim (Lirboyo),
- KH. Mahrus Ali (Lirboyo),
- KH Marzuki (Lirboyo),
- KH. Ma'sum (Lasem),
- KH. Muslih (Mranggen),
- KH. Zamrodji (Kencong Kediri),
- KH. Ibrahim (Nglirap Kebumen),
- KH. Masduqi (Cilacap),
- KH. Badawi Hanafi (Ponpes Ihya Cilacap),
- KH. Muslih (Ponpes Futuhiyyah Mranggen)
- Serta pernah tabarukan kepada KH. Abdullah Umar AH (Semarang).
- Dan masih banyak lagi guru-guru beliau.
Alhamdulillah berkah kepercayaan beliau kepada KH. Hasyim Masduqi AH, yang masih keturunan dari Sunan Gunung Jati - Syekh Jumadil Kubro, maka beliau KH. Khudlori Mansur mengambilnya sebagai menantu untuk melanjutkan estafet Ponpes Miftahul Huda dengan putri beliau yang bernama Ibu Nyai Hj. Masruroh Khudlori. Agar para santri yang memperdalam belajar ilmu agama dan menghafal Al-Qur’an menjadi fokus serta tercapai cita-cita harapannya.
Alhamdulillah.. Melalui riyadhoh, mujahadah, tirakat, istiqomah, dan kesabaran KH. Khudlori Mansur AH dan KH. Hasyim Masduqi AH, berdirilah Pondok Pesantren Miftahul Huda di Dusun Sapen, Desa Boja, Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal. Pesantren ini adalah salah satu yang tertua di Boja, dan telah melahirkan banyak ulama, kyai, dan tokoh masyarakat yang berperan dalam menyebarkan ajaran Islam sesuai 'Aqidah Ahlussunnah Wal Jama'ah.
Dengan demikian, beliau-beliau telah memainkan peran penting dalam sejarah Islam di Indonesia, khususnya di daerah Boja sekitarnya. Beliau telah meninggalkan warisan yang berharga bagi masyarakat setempat dan sekitarnya serta akan selalu diingat sebagai seorang ulama yang berdedikasi untuk menyebarkan ajaran Islam sampai akhir hayat, beliau Almaghfurlah KH. Khudlori Mansur AH Wafat pada tahun 1989 M dan Almaghfurlah KH. Abuya Hasyim Masduqi AH Pada Tahun 2019 M. Beliau-beliau dimakamkan di pemakaman Sedapu sebelah selatan, berdekatan dengan makam Kyai Boja (lurah Boja pertama).
Penerus
Berdasarkan wasiat Almaghfurlah Romo KH. Abuya Hasyim Masduqi AH sebelum wafat, Beliau mengamanahkan kepada Putranya yakni : KH. Ulil Albab AH, untuk melanjutkan estafet sebagai Mursyid Thoriqoh & Sanad Al-Qur'an serta Pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Huda Boja.
KH. Ulil Albab AH pernah tabarrukan menimba ilmu diantaranya di:
- Ponpes Miftahul Huda, Boja - KH. Abuya Hasyim Masduqi AH.
- Ponpes Roudlotut Tholibin Jragung Karangawen - KH.Muhammad Marwan AH,
- Ponpes Darul Furqon, Kudus - KH.Habib Abdul Qodir AH kudus.
- Ponpes Al-huda, Jetis Kebumen - KH Wahib Mahfudz.
- Ponpes Daarut Tauhid, Purworejo - Pimpinan KH. Thoifur Mawardi.
- Ponpes Asrama Perguruan Islam, Tegalrejo (API) - Pimpinan KH. Abdurrohman Khudlori.
- Ponpes Lirboyo - Pimpinan KH. Abdul Karim.
- Ponpes Nglirap, Kebumen - Pimpinan KH.Ibrahim.
- Pondok Pesantren Raudlatul Ulum, Kencong - Pimpinan KH.Zamrodji.
- Ponpes Yanbu’ul Qur’an, Kudus. Qiro'ah Sab'ah - Pimpinan KH. Mansur Maskan AH.
- Ponpes Ihya Ulumuddin, Cilacap - Pimpinan KH. Badawi Hanafi.
- Ponpes Al Anwar, Sarang - KH. Maemun Zuber.
SANAD AL-QUR'AN
# | الاسم |
---|---|
١ | الله ﷻ |
٢ | جبريل عليه السلام |
٣ | محمّد ﷺ |
٤ | عثمان بن عفان وأبي بن كعب |
٥ | أبو عبد الرحمن عبدالله السلمى |
٦ | عاصم ابن أبي النجود |
٧ | حفص ابن سليمان |
٨ | عبيد ابن الصباح |
٩ | أبو العباس أحمد ابن سهل الأشناني |
١٠ | أبو الحسن علي |
١١ | ابو الحسن طاهر ابن غلبون |
١٢ | ابو عمرو عثمان الداني |
١٣ | سليمان ابن نجاح |
١٤ | أبو الحسن علي ابن هذيل |
١٥ | أبو القاسم الشاطبي |
١٦ | أبو الحسن علي ابن شخاع |
١٧ | أبو عبدالله محمد |
١٨ | أبو محمد عبدالرحمن بن احمد |
١٩ | محمد ابن الجزري |
٢٠ | رضوان العقبي |
٢١ | زكريا الأنصاري |
٢٢ | ناصر الدين الطبلاوي |
٢٣ | شحاذة اليمني |
٢٤ | سيف الدين الفضائي |
٢٥ | سلطان المزاحي |
٢٦ | محمد أبو السعود (أبو النور) |
٢٧ | أحمد عمر الأسقاطي |
٢٨ | عبد الرحمن الشافعي |
٢٩ | أحمد عبد الرحمن الأبشيهي |
٣٠ | حسن بن أحمد العوادلي |
٣١ | سعد عنتر |
٣٢ | يوسف حجر |
٣٣ | منور الجكجاوي |
٣٤ | محمد أرواني القدسي |
٣٥ | هاشم مصدوقي الكندالي |
٣٦ | أولى الألباب الكندالي |
٣٧ | |
٣٨ |
NASAB
Ulil Albab bin Hasyim bin KH. Masduqi Idris bin KH. Idris (Kesugihan Cilacap) bin Singodrono (Kakak dari KH. Abdurrohman Pon.Pes Al-Huda Jetis Kebumen) bin Ahmad Murtadlo bin Abdulloh bin Imam Mughni bin Abdul Karim bin Ahmad Mustaqim bin Abdulloh bin Imam Asy’ari bin Abdurrohim bin Zaenal ‘Abidin bin Sultan Hasanuddin Banten bin Syarif Hidayatulloh Sunan Gunung Jati bin Syarif Abdulloh bin Ali Nurul Alim bin Jamaluddin Al Husaini/Syaikh Jumadil Kubro
Jalur Ayah Melalui Ibunya Nenek
Ulil Albab bin Hasyim Binti Ny. Aminah (Kesugihan Cilacap) Binti KH. Chasbulloh (Saudara Gurunya Gus Dur KH. Sonhaji) bin KH. Abdurrohman (Pendiri PP. Al Huda Jetis Kebumen) bin Ahmad Murtadlo bin Abdulloh bin Imam Mughni bin Abdul Karim bin Ahmad Mustaqim bin Abdulloh bin Imam Asy’ari bin Abdurrohim bin Zaenal ‘Abidin bin Sultan Hasanuddin Banten bin Syarif Hidayatulloh Sunan Gunung Jati bin Syarif Abdulloh bin Ali Nurul Alim bin Jamaluddin Al Husaini/Syaikh Jumadil Kubro
TENTANG
Pondok Pesantren Miftahul Huda Boja Kendal berbasis Tahfidz Al-Qur’an dan beraqidah Islam menurut faham Ahlussunnah Wal Jama’ah dengan mengikuti salah satu madzhab fikih yang empat, yaitu Maliki, Hanafi, Syafi’i dan Hambali.
Pesantren ini bertujuan mencetak insan yang beriman, bertakwa, berilmu, berakhlaqul karimah dan berhati ikhlas. Serta santri dididik untuk mencintai, memahami, mengamalkan Al-Qur’an dan As-Sunnah sesuai dengan pehaman salafus sholih.
Diharapkan kelak memberi solusi bagi generasi huffadz yang berpotensi secara haqiqi, mampu berdinamika Qur'ani ditengah masyarakat, mampu berapresiasi semangat dengan penuh khidmah membawa umat jauh dari laknat serta menjadi insan kamil hamilil qur’an lafdhan wa ma’nan wa ‘amalan. Aamiin.
Berdirinya Pondok Pesantren Miftahul Huda Boja pada tahun 1949 dibawah naungan Yayasan MIFTAHUL HUDA BOJA, dengan membawa santri yang berkemauan menjadi insan kamil hamilil Qur’an lafdhan wa ma’nan wa amalan dalam cita-citanya.
PENGURUS
PEMBINA : KH. ULIL ALBAB, AH, M.Pd.I
KETUA : KH. MURADJI, M.Pd.I
SEKRETARIS : KH. IMAM SUESRUN, S.Pd.I
BENDAHARA : Drs H. AHMAD MA'MUN, MM
BIDANG PENDIDIKAN :
- KH. MAHFUDZ SHODIQ, M.Pd.I
- KH. AFIFI MUSTHOFA, S.Pd.I
- BAPAK. HASAN MUNA
BIDANG PEMBANGUNAN KEAGAMAAN:
- BAPAK AGUS MULDIYONO
- BAPAK ABDUL AZIZ
BIDANG HUMAS :
- H. BAMBANG
- BAPAK TURYANTO
- BAPAK IWAN INDARTO
VISI & MISI
VISI
Membentuk dan membantu santri menjadi ”INSAN KAMIL HAMILIL QUR’AN LAFDZAN WA MA’NAN WA ‘AMALAN”
MISI
- Pembinaan fashohah simultan para hafidz dan hafidzoh
- Tahfidzul Qur’an dengan konsep tata peran shohabat Nabi SAW dalam mudzakaroh.
- Memberikan sanad Al-Qur'an sampai Rosulullah SAW.
METODE
METODE TAHFIDZ DI MIFDA BOJA.
- Kaifiyatul ada’ wat tahammul wa sifaturrijal
Yaitu tatacara menghafal dengan dibacakan oleh guru terlebih dahulu kemudian murid disuruh baca. Setelah dinyatakan fasih (haqqo tilawatih) baru dipersilakan menghafal, setelah hafal kemudian di baca dihadapan guru - Kaifiyatul dzikro wal muroqobah
Yaitu tatacara menjaga hafalan dan menciptakan reflex positif yang fasih dengan membaca bersama-sama dengan kaidah yang sama lagu yang sama dengan didampingi seorang guru.
KEGIATAN
Harian
JADWAL KEGIATAN MIFDA BOJA
- Pkl 03.00 – 04.00
Sholat lail/Tahajjud Berjama’ah. - Pkl 04.00 – 06.00
Sholat subuh Berjama’ah, Mudarosah dan Setoran. - Pkl 06.00 – 06.30
Sarapan pagi lalu Persiapan sekolah. - Pkl 07.30 – 09.30
Sholat dhuha berjama’ah dan Setoran bagi tahfidh murni. - Pkl 12.00 – 13.00
Sholat Dzuhur berjama’ah, mudarosah. - Pkl 13.00 – 15.00
Makan siang, Istirahat. - Pkl 15.00 – 15.30
Sholat Ashar berjama’ah, mudarosah. - Pkl 15.30 – 17.00
Setoran Tahfidzul Qur’an. - Pkl 17.00 – 19.30
Sholat maghrib berjama’ah, makan malam. - Pkl 19.30 – 20.30
Sholat Isya’ berjama’ah, Madrasah Diniyah. - Pkl 20.30 – 22.00
Setoran Tahfidzul Qur’an. - Pkl 22.00 – 03.00
Istirahat.
Ekstra
KEGIATAN EXTRA
- Pembacaan Yasin & Tahlil.
- Pembacaan Maulid Diba’/Berzanji.
- Pembacaan Rothibul Haddad.
- Pembacaan Manaqib.
- Muhadhoroh, Seni Baca Al-Qur'an,
- Gladi Khuthbah Jum’ah, Gladi ceramah dan Orasi ilmiah.
- Seni Baca Al-Qur'an.
- Qiro'ah Sab'ah/Sab'iyyah.
- Pengajian kitab kuning.
- Fashohah khusus pasca tahfidh.
- Gladi imam taraweh 30 juz
- Mudarosah rutinan para alumni huffadz JQH Mifda, JMQH dan JQHNU.
- Uji Tasmi' hafalan Para santri (30 Juz).
- Pengajian tafsir Al-Quran setiap sabtu pagi.
- Pengajian Rutin dan Istighosah (sabtu legi).
- Pengajian Thoriqoh (setiap hari senin)
JENJANG PENDIDIKAN
DAFTAR